"Pagi Ris." Sapa temanku Christ yang selalu menemaniku untuk sarapan di cafetaria kampus tempat aku belajar seni, dan setelah menyapaku biasanya dia langsung memesan segelas hot chocolate kesukaanya di counter minuman ala eropa itu. "Hot Chocolate nya ya mba, seperti biasa." Katanya lagi memesan minuman nya itu dan langsung duduk di depan ku sambil mengeluarkan netbook putih kesayangannya.
Aku yang dari tadi duduk di situ seorang diri sambil membaca buku karangan Ferenc Barnas langsung ku tutup buku nya, karena aku tau dia akan segera berbincang-bincang tentang gadjet keluaran terbaru atau sesuatu yang berbau teknologi. Yah itulah Christ, yang menurutku pakar telematika yang pernah aku temui di kampus ini. Umurnya yang masih menginjak 19 tahun sudah memasuki tahap semester akhir seperti aku. Tapi masih saja aku merasa aneh, mengapa orang sepintar itu malah masuk jurusan seni dan meninggalkan cita-cita terbesarnya untuk menjadi pakar telematika.
"Tumben rambut lo diurai Ris." katanya sambil mengetik dan sesekali menyeruput minumannya yang masih panas.
"Lagi pengen ajah Christ. Tumben lo komentar tentang penampilan gue. Biasanya kan lo langsung ngomongin teknologi terbaru." Jawabku sambil menyeruput Cappucino yang sudah mulai hangat.
"Biasanya kan lo iket rambut kalo pagi gini, jadi gue agak sedikit heran ajah." Jawabnya lagi sambil tersenyum. "Eh yang lain pada kemana yah, kenapa jam segini belum pada dateng?"
"Maksud lo Freeze, Rega, sama Visco?" Tanya aku yang sebenernya sudah mengerti arah pertanyaan Christ. dan dia pun mengangguk."Mereka lagi pada di jalan tuh." Jawabku lagi sambil menunjuk mereka yang berjalan dari arah belakang Christ.
"Pantesan ngga keliatan." Jawabnya sambil melihat mereka yang berlari-lari ke arah kami.
Seperti inilah kegiatan pagi hariku di kampus Seni Alice, tempat yang menurutku menyenangkan karena disinilah aku bisa mengekspresikan semua pemikiranku dari sudut pandang yang berbeda.
***
Freeze : Iris siang ini kita jalan yu!
Iris : Jalan kemana emangnya?
Freeze : Ke bukit yang kemaren kita liat itu, gue pengen potret pemandangan disana lagi,, ada yang sedang gue cari
Iris : yang lain udah dikasih tau belum?
Freeze : Ini project rahasia Ris, jadi gue pengen lo yang nemenin gue. ga keberatan kan?
Iris : OK,,,gue temenin deh.
Iris is now offline
Freeze is now offline
Perbincangan di Facebook pun akhirnya berhenti karena sudah tidak ada yang perlu diperbincangkan lagi. "Emang Freeze mau bikin project apa yah ampe semuanya pada ngga boleh tau." pikirku dalam hati setelah berbincang-bincang dengan Freeze salah satu sahabat karibku di kampus. Beda dengan Christ, Freeze ini orangnya lebih suka main dibandingkan berselancar di dunia maya.
Nah kalo Rega dan Visco, masing-masing dari mereka ngga bisa dipisahin. Ya jelaslah, mereka ini saudara sepupu. Makanya sangat dekat dan ngga bisa dipisahin. Meskipun banyak kesamaan diantara mereka, tetap saja watak mereka berbeda. Rega yang mempunyai badan besar, muka sedikit garang, gampang marah, tetapi tetap saja dia baik hati, dan Visco yang tinggi semampai namun lebih tinggi dari Freeze lebih suka memasak dibandingkan berantem seperti saudaranya itu.
Hahahaha,,, menurutku mereka semua aneh. Tetapi tetap saja banyak yang suka sama keempat sahabat ku ini. Kenapa yah??
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar